Pandemi Covid-19, Perlindungan Terhadap Anak Tak Boleh Kendor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah kasus Covid-19 yang terusi meningkat saat ini, upaya perlindungan anak harus terus dilakukan, bahkan diperkuat karena ditemukan kasus kekerasan pada anak meningkat selama masa pandemi.
Dalam membantu warga dan terutama anak-anak untuk kebih mudah mengakses informasi, melakukan pencegahan dan merespon terjadinya kekerasan diluncurkan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyampaikan, PATBM menjadi salah satu kekuatan masyarakat dalam mengintegrasikan dan melaksanakan berbagai kebijakan perlindungan anak selama masa pandemi dan adaptasi kebiasaan baru.
PATBM juga mampu memastikan langkah-langkah pencegahan serta merespon kasus kekerasan pada anak. KemenPPPA bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) melakukan Kaji Cepat PATBM pada Masa Pandemi Covid- 19 dan menghasilkan beberapa rekomendasi yang dituangkan dalam Panduan PATBM jilid 2.
Baca Juga : 6 Hal yang Membuat Penularan Covid-19 Lebih Cepat, Waspada!
PATBM jilid 2 ini merupakan pembaharuan dari panduan PATBM sebelumnya (2020), menyesuaikan kondisi pandemi yang masih terus berlanjut hingga kini.
"Temuan dari kaji cepat ini digunakan utk memperbaharui panduan lama untuk menyesuaikan kondisi anak indonesia. Salah satu hasil kajian ini menunjukkan PATBM sangat diperlukan oleh warga dan anak-anak,” ucap Bintang dalam Peluncuran Kajian dan Panduan PATBM dalam Masa Pandemi Covid-19, Rabu (14/7).
Ia menuturkan Hampir 100% anak di desa dan kelurahan merasakan kehadiran PATBM, karena membantu pencegahan keterpaparan Covid-19, dan membantu anak menghindari tindak kekerasan selama pandemi.
“Panduan PATBM juga penting untuk mempromosikan berbagai protokol dalam upaya perlindungan anak dari paparan Covid-19 mulai dari tingkat kampung/desa/kelurahan," ujar Bintang.
Baca Juga : 5 Makanan Ini Terbukti Kurangi Risiko Rawat Inap Akibat Covid-19
CEO & Direktur Nasional WVI, Angelina Theodora, menambahkan bahwa Di tengah berbagai tantangan di masa pandemi COVID-19 ini, upaya melindungi anak tetap harus diprioritaskan oleh semua pihak.
“Dibutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk pemerintah, lembaga kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh adat, warga dan anak sendiri untuk bersama memberikan perlindungan terbaik untuk anak. Kami berharap kehadiran panduan PATBM ini dapat mendukung upaya perlindungan anak yang lebih baik lagi oleh kita semua," papar Angelina.
Dalam membantu warga dan terutama anak-anak untuk kebih mudah mengakses informasi, melakukan pencegahan dan merespon terjadinya kekerasan diluncurkan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyampaikan, PATBM menjadi salah satu kekuatan masyarakat dalam mengintegrasikan dan melaksanakan berbagai kebijakan perlindungan anak selama masa pandemi dan adaptasi kebiasaan baru.
PATBM juga mampu memastikan langkah-langkah pencegahan serta merespon kasus kekerasan pada anak. KemenPPPA bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) melakukan Kaji Cepat PATBM pada Masa Pandemi Covid- 19 dan menghasilkan beberapa rekomendasi yang dituangkan dalam Panduan PATBM jilid 2.
Baca Juga : 6 Hal yang Membuat Penularan Covid-19 Lebih Cepat, Waspada!
PATBM jilid 2 ini merupakan pembaharuan dari panduan PATBM sebelumnya (2020), menyesuaikan kondisi pandemi yang masih terus berlanjut hingga kini.
"Temuan dari kaji cepat ini digunakan utk memperbaharui panduan lama untuk menyesuaikan kondisi anak indonesia. Salah satu hasil kajian ini menunjukkan PATBM sangat diperlukan oleh warga dan anak-anak,” ucap Bintang dalam Peluncuran Kajian dan Panduan PATBM dalam Masa Pandemi Covid-19, Rabu (14/7).
Ia menuturkan Hampir 100% anak di desa dan kelurahan merasakan kehadiran PATBM, karena membantu pencegahan keterpaparan Covid-19, dan membantu anak menghindari tindak kekerasan selama pandemi.
“Panduan PATBM juga penting untuk mempromosikan berbagai protokol dalam upaya perlindungan anak dari paparan Covid-19 mulai dari tingkat kampung/desa/kelurahan," ujar Bintang.
Baca Juga : 5 Makanan Ini Terbukti Kurangi Risiko Rawat Inap Akibat Covid-19
CEO & Direktur Nasional WVI, Angelina Theodora, menambahkan bahwa Di tengah berbagai tantangan di masa pandemi COVID-19 ini, upaya melindungi anak tetap harus diprioritaskan oleh semua pihak.
“Dibutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk pemerintah, lembaga kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh adat, warga dan anak sendiri untuk bersama memberikan perlindungan terbaik untuk anak. Kami berharap kehadiran panduan PATBM ini dapat mendukung upaya perlindungan anak yang lebih baik lagi oleh kita semua," papar Angelina.
(wur)